Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala dalam pengajian tafsirnya menjelaskan bahwa alkasyf (mampu melihat perkara yang ghaib) adalah bukan selamanya sebagai bentuk karamah Allah yang telah diberikan kepada hambaNya.

Allah Ta’ala telah menghendaki kita untuk beribadah kepadaNya dengan Sifat ghaibNya, sehingga Allah menambahkan pahala didalamnya.

Beriman kepada sesuatu yang ghaib, adalah merupakan salah satu tanda-tanda orang yang bertaqwa, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ

Artinya: “(Orang-orang yang bertaqwa) yaitu orang-orang yang takut kepada Tuhannya dengan sesuatu yang ghaib, dan mereka adalah orang-orang yang berbelas kasihan (kepada dirinya) akan (datangnya) hari kiamat”(QS. Al Anbiya: 49).

Telah diriwayatkan, bahwa Imam Sya’rani RA telah diberi kasyf (diperlihatkan perkara ghaib kepadanya) oleh Allah Ta’ala, yaitu mendengarkan suara tasbih dari setiap benda mati, seperti tikar, tiang dan tembok masjid.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid