Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah pada pengajiannya menjelaskan tentang maksud dari ilmu tasawwuf adalah sampai kepada maqam ihsan.
Tidaklah setiap orang melakukan pekerjaan kemudian ia menyempurnakannya. Begitu pula dengan seorang yang beribadah, maka tidak semua mengerjakannya dengan sempurna sesuai dengan yang dipinta oleh Allah Ta’ala.
Ilmu tashawwuf ini mengajarkan kita untuk mewujudkan makna dari maqam ihsan, sehingga kita menjadi orang yang ahli ihsan. Makna ini lebih penting dari pada membahas asal kata tashawwuf itu sendiri, karena terkadang lafadz itu membuat kegaduhan dari banyaknya pendapat.
Allah Ta’ala telah berfirman tentang makna ihsan ini, yaitu pada ayat:
“الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا”
Artinya: “Allah Dzat yang telah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapakah diantara kalian yang paling baik amalnya “(QS. Al Mulk:2).
Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa yang akan menjadi pertimbangan adalah kesempurnaan atau kwalitas dari amal kita, bukan kwantitasnya. Pada ayat lain Allah berfirman:
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid