Sehingga akhlak ini adalah merupakan sesuatu yang tidak kalah pentingnya dari bagian-bagian agama islam lainnya. Bahkan salah satu dari baginda diutus Allah Ta’ala adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebagiamana beliau bersabda:
“بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ حُسْنَ الأَخْلاَقِ”
Artinya: “Saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia “(HR. Malik).
Syekh Yusri mengatakan, bahwa agar kita menjadi orang yang paling besar ibadahnya adalah dengan meninggalkan sesuatu yang haram, yaitu sebagaimana dalam hadits disebutkan:
“اتَّقِ الْمَحَارِمَ تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِ”
Artinya: “Jauhillah sesuatu yang haram, maka kamu menjadi orang yang paling ahli ibadah” (HR. Turmudzi).
Dan yang paling besar hak dan kehurmatannya adalah seorang mukmin, sehingga kita tidak boleh menyakitinya. Bahkan baginda mengatakan bahwa kemuliaan seorang mukmin itu lebih dari pada ka’bah.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid