Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah dalam pengajian Shahih Bukhari menjelaskan bahwa baginda Nabi SAW selalu meminta perlindungan dari fitnah kekayaan dan kefakiran.
Setiap hal yang telah Allah tuliskan seorang hambanya adalah merupakan fitnah dan cobaan untuknya, maka dari itu baginda mengajarkan kepada umatnya untuk berdo’a agar dijaga darinya.
Imam Bukhari meriwayatkan dalah kitab Shahihnya, bahwa baginda Nabi berdo’a:
“اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْغِنَى وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung dari fitnah dan siksa neraka, saya berlindung dari fitnah dan siksa kubur, saya berlindung dari fitnah kekayaan, saya berlindung dari fitnah kefakiran, dan saya berlindung dari fitnah al masih Dajjal “(HR. Bukhari).
Syekh Yusri mengatakan, bahwa diantara fitnah kekayaan adalah tidak membayarkan zakatnya, sombong terhadap orang lain dengan hartanya, masuknya dunia kedalam hatinya, serta disibukkan olehnya dari perkara ibadahnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid