Dalam bahasa Arab, Suhail artinya mudah, sehingga ketika yang datang bernama Suhail, maka bagindapun bertafa’ul bahwa hal ini membawa kemudahan. Dalam riwayat disebutkan:

“لَمَّا جَاءَ سُهَيْلُ بْنُ عَمْرٍو قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم لَقَدْ سَهُلَ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ”

Artinya: ”Ketika datang Suhail bin Amr baginda Nabi SAW berkata : sesungguhnya telah dipemudah untuk kalian dalam perkara ini “(HR. Bukhari).

Ketika datang seorang yang bernama Suhail, maka baginda berhusnudzan kepada Allah Ta’ala serta optimis akan diberikan kemudahan. Ternyata Allah mewujudkan kemudahan ini, yaitu orang Islam menjadi aman untuk menyembah kepada Allah Ta’ala dari halangan orang kafir Quraisy, serta boleh masuk Mekkah untuk tahun depanya dan beribadah dengan khusu’. Bahkan para Sahabat menganggap perdamaian Hudaibiyyah ini sebagai fath (kemengan bagi umat islam).

Syekh Yusri menambahkan, bahwa didalam al fa’l disini menyimpan makna husnudzan kepada Allah Ta’ala, yang mana Allah selalu bersama dengan perasangka hambaNya. Sebagaimana dalam hadits qudsi:

“يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى”

Artinya: “Allah telah berkata : Sesungguhnya Aku bersama dengan perasangka hambaKu terhadapKu “(HR. Bukhari).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid