Dzikir adalah merupakan lafadz yang sangat luas maknanya, tidak hanya diartikan duduk menghadap kiblat dengan memegang tasbih. Dzikir adalah artinya mengingat kepada Allah Ta’ala, ketika kita melakukan sebuah ketaatan maka kita dikatakan sedang berdzikir.
Ada orang yang menganggap bahwasanya solawat itu adalah tidak termasuk dzikir. Tentu ini adalah pendapat yang tidak tepat, bagaimana tidak dikatakan berdzikir, kita memintakan sholawat serta salam kepada Allah Ta’ala untuk baginda kita Muhammad SAW, sudah barang tentu kita mengingat kepada Dzat yang kita pinta.
Syekh Yusri mengatakan bahkan bersholawat atas Nabi SAW memiliki dua faidah sekaligus, yaitu berdzikir dan bersholawat itu sendiri.
Adapun pintu syaitan yang ketiga adalah hawa nafsu. Hawa nafsu pada seorang salik (orang yang menuju wushul kepada Allah ) adalah harus dijaga agar tidak keluar dari aturan Allah Ta’ala. Hawa nafsu terhadap wanita, maka tujukanlah kepada isrti yang telah Allah halalkan bagimu. Hawa nafsu untuk memiliki harta yang banyak, maka kumpulkanlah dari hasil yang halal. Hawa nafsu untuk marah, maka tahanlah, karena nabi bersabda:
“إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ “
Artinya: “Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika ia marah “(HR.Muslim).
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid