Jakarta, Aktual.com – Dalam khutbah Jumat di Masjid Al Ashraf Kairo Mesir, Syekh Yusri Rusydi Jabr al Hasani menyampaikan bahwa banyak sekali orang yang mengeluh tentang keadaan hidupnya yang sempit dari mulai penghasihan yang sedikit sampai bahan pokok yang semakin melonjak harganya. Meskipun masa-masa kritis yang dilaluinya tidak sampai membuatnya kelaparan hingga mengganjal perutnya dengan batu.
Ketahuilah bahwa Rasulullah SAW selalu ada bersama kita dan pernah mengalami masa yang sangat kritis serba kekurangan. Pernah suatu saat Beliau ditawari makanan dari surga dan menolaknya dan memilih makan seadanya bersama para sahabat saking sabarnya Beliau pernah mengganjal perutnya dengan bebatuan untuk menahan rasa lapar.
Ketahuilah apabila Nabi SAW lapar, berarti setiap muslim sungguh sedang berada dalam kondisi kelaparan karena beliau SAW adalah orang yang terakhir makan setelah yang lainnya benar-benar kenyang.
Masa kritis serba kekurangan sudah menjadi sunnatullah/aturan ketetapan Allah SWT di alam ini
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.[QS:Al Baqarah/2 ayat 155)
Dan firman-Nya:
إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاء
“Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki” [QS:Yusuf/12 ayat 100]
Apabila Allah SWT Hendak menurunkan ujian, maka ujian tersebut Ia turunkan kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih melalui tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manusia manusia jahat sehingga mereka (manusia bengis) semena-mena menguasai kita, melakukan tindakan gaduh yang mngusik ketentraman dan keamanan, memecah belah persatuan umat islam bahkan mereka lah aktor dibalik krisis ekonomi yang menyebabkan harga bahan pangan semakin mahal dan sulit dijangkau.
Semua itu adalah cobaan dan ujian hidup yang harus kita hadapi sebagaimana leluhur kita orang-orang saleh, para sahabat Nabi SAW dan para nabi-nabi Allah SWT pun telah mengalami dan menghadapi cobaan semacam itu.
Jangan pernah membayangkan bahwa hidup ini akan engkau lewati dengan mudah dan mulus, sebab selama engkau hidup di dunia ini, berarti engkau sedang berada di Ardhu al Ibtila (ranah ujian) dan Dar al Bala (tempat cobaan).
Allah SWT Telah berfirman:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji ?. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. [QS:Al Ankabut/29 ayat 2-3]
Pihak-pihak yang memerangi dan mengganggu kaum muslimin pada zaman Nabi SAW adalah mereka yang juga memusuhi dan memerangi umat islam pada masa sekarang ini.
Pada zaman Nabi SAW, ada sejumlah kekuatan besar yang merongrong dan memusuhi islam diantaranya adalah kaum Musyrikin, Yahudi, Nasrani, Persia dan romawi. Dan gangguan pada zaman sekarang pun merupakan perpanjangan dan jelmaan dari dari kekuatan-kekuatan tersebut seperti yang dilakukan Amerika dan Eropa , dominasi orang-orang Yahudi dikancah perpolitikan dan ekonomi, mereka juga menguasai perbankan internasional dan pasar global sehingga dengan leluasa menaikan dan menurunkan harga barang dan nilai mata uang serta senantiasa berusaha menekan dan menguasai kaum muslimin dalam setiap kebijakan politik.
Bahkan Kaum Yahudi -dari dulu sampai sekarang- selalu megkaderisasi kelompok tertentu dari kalangan orang yahudi supaya bisa menampakkan keislamananya di hadapan kaum muslimin, memakai pakaian seperti kaum muslimin, melaksanakan shalat bersama kaum muslimin, dan memiliki identitas nama yang islami sehingga dianggap bagian dari kaum muslimin, akan tetapi secara diam-diam mereka sering berkumpul bersama komunitasnya (yahudi) untuk merencenakan dan merancang strategi sebagai upaya menghancurkan islam dan umatnya dari dalam/internal.
Mereka mempelajari ajaran islam, al quran dan al hadist untuk hendak ditafsirkannya secara menyempang. Komunitas yahudi tersebut dikenal dengan sebutan Yahudi Khazar. Keberadaan Yahudi Khazar telah digambarkan dalam Al Quran, Allah SWT berfirman :
وَقَالَت طَّائِفَةٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمِنُوا بِالَّذِي أُنزِلَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَجْهَ النَّهَارِ وَاكْفُرُوا آخِرَهُ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ وَلَا تُؤْمِنُوا إِلَّا لِمَن تَبِعَ دِينَكُمْ قُلْ إِنَّ الْهُدَىٰ هُدَى اللَّهِ أَن يُؤْتَىٰ أَحَدٌ مِّثْلَ مَا أُوتِيتُمْ أَوْ يُحَاجُّوكُمْ عِندَ رَبِّكُمْ ۗ قُلْ إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran). Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu”. Katakanlah: “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” [QS:Ali Imran/3 ayat 72-73]
Deden Sajidin
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid