Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri menjelaskan tentang kandungan dari shawalat Ibrahimiyyah yaitu shalawat ta’abbudiyyah yang telah baginda Nabi SAW ajarkan kepada kita.
Sebagiamana diriwayatkan oleh Imam Bukhari RA ketika sahabat bertanya bagaiamana mereka bershalawat atas baginda, kemudian Nabi menjawab:
“قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ”
Artinya: “katakanlah ; Wahai Allah berikan rahmat atas Muhammad serta keluarganya sebagaimana Engkau berikan rahmatMu pada Ibrahim serta keluarganya, ya Allah limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad serta keluarganya sebagaimana Engkau berkahi Ibrahim dan keluarganya, karena susungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Terpuji dan Maha Agung”(HR. Bukhari)
Adapun alasan mengapa yang disebutkan adalah Nabi Ibrahim AS bukan Nabi yang lain, syekh Yusri mengatakan, bahwa ini semata-mata karena doa beliau agar namanya sentiasa disebutkan oleh umat yang terakhir dan Allah telah mengijabahinya. Sebaimana Allah berfirman
“وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الآخِرِينَ”
Artinya: “Dan jadikanlah saya sebagai orang yang disebutkan atas kebaikannya oleh orang setelahku (ummat Muhammad SAW)”QS. As Syu’ara: 84).
Nama Ibrahim selalu disebutkan oleh ummat baginda Muhammad ketika mereka shalat yaitu pada bacaan tasyahhudnya, yang dimana solat ini adalah merupakan keadaan sesorang yang paling mulia, yaitu ketika ia sedang bermunajat kepada Tuhannya.
Syekh Yusri mengatakan bahwa pada shalawat ini, baginda Nabi Muhammad ingin menampakkan keutamaan dan keistimewaan yang ada pada keluarganya, yaitu dengan mendudukkan mereka seperti kedudukannya keluarga Nabi Ibrahim AS dalam mendapatkan rahmat serta keberkahan dari Allah Ta’ala.
Sebagaimana kita ketahui, tidak ada satupun dari keluarga Nabi Muhammad yang menjadi seorang Nabi, karena baginda merupakan Nabi akhir zaman. Sedangkan keluarga Nabi Ibrahim adalah para Nabi, yaitu Nabi Ismail dari sayyidah Hajar yang merupakan bapak dari bangsa arab dan Nabi Ishaq dari sayyidah Sarah yang menjadi bapak dari kaum bani Israel.
Nabi SAW mengajarkan kita untuk memohon shalawat serta keberkahan kepada Allah atas Nabi dan keluarganya, sebagaimana Allah telah berikan shalawat serta keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Hal ini adalah sebagai bentuk kemuliaan para ahlu al bait Nabi karena nasab mereka yang bersambung kepadanya, sehingga mereka dapatkan apa yang telah didapat oleh para Nabi keturunan Ibrahim AS. Bahkan umahatul mu’minin para istri Nabipun mendapatkannya, sebagaimana diriwayatkan oleh imam Al Bukhari
“اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ”(HR. Bukhari), yaitu menyebutkan istri serta keturunan Nabi hingga akhir kiamat nanti. Wallahu A’lam
Laporan: Abdullah AlYusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid