Jakarta, Aktual.com – Habib Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam pengajian tafsirnya menjelaskan bahwa diantara sifat-sifat orang yang beriman adalah ketika mereka melakukan sebuah ketaatan, maka rasa khaufnya (takut) akan lebih dominan dari pada rasa raja’nya (harap).
Hal ini dikarenakan oleh sebab kekhawatirannya bahwa amalnya tidak maqbul di sisi Allah Ta’ala oleh sebab perasaan tidak sempurna di dalam menjalankannya.
Sifat ini sebagaimana disebutkan dalam firmanNya:
( وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ) [المؤمنون : 60]
Yang artinya: ” Dan orang-orang yang melakukan amal yang mereka perbuat sedangkan hati mereka merasa takut (jikalau tidak diterima Allah Ta’ala), sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang kembali kepada Tuhannya”(QS. Al Mu’minun: 6.).
Dirinya selalu melihat adanya kekurangan di dalam melakukan sebuah ibadah, sehingga tidak menjadikannya sebagai sandaran, akan tetapi hanya rahmat Allah lah yang menjadi sandarannya, jelas habib Yusri.
Beliau menasehatkan, untuk tidak meninggalkan perkara ibadah, akan tetapi jangan sampai hati kita condong bersandar kepadanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid