Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah menjelaskan dalam pengajian kitab Bahjat Annufusnya, bahwa umat baginda Nabi SAW adalah merupakan umat yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ketaatan.

Hal ini adalah sebagaimana telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari RA, bahwa baginda Nabi bersabda:

“إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ يُصَلِّى فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ فَإِنَّأَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ لاَ يَدْرِى لَعَلَّهُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبَّ نَفْسَهُ ”

Artinya: “Apabila diantara kalian mengantuk dalam keadaanshalat maka tidurlah, sampai rasa ingin tidur itu benar-benartelah hilang darinya. Karena sesungguhnya seseorang yang shalat sedangkan dia mengantuk, maka dia tidak tahu apakah dirinya memintakan ampun kemudian mencaci maki dirinya“(HR. Bukhari).

Seorang mukmin ketika melaksanakan sebuah ibadah, hendaklah menjalankannya dengan penuh kesungguhan dan kesempurnaan, sebagaimana hadits di atas menjelaskan bahwa seorang yang mengantuk ketika shalat, maka syariat memberikan rukhsah (keringanan) kepada dirinya untuk tidur sejenak hingga rasa kantuknya tersebut hilang, dan kembali beribadah dengan penuh kehuduran menghadap Allah Ta’ala.

Akan tetapi apabila tidur sejenak ini tidak juga menghilangkan kantuknya, maka ulama memberikan solusi untuk mengambil air wudhu kemudian melanjutkan shalatnya. Berwudhu juga merupakan sarana untuk menghilangkan kantuk, sebagaimana hadits baginda Nabi SAW bahwa:

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid