Syekh Zakaria altaleb al-husaini

Jakarta, Aktual.com- Khalifah Syekh Yasin al-Fadani, Syekh Zakaria Ahmad altaleb al-Husaini al-Makki berbicara terkait dengan Syekh Yasin saat acara haul ke-32 daripada Syekh Yasin al-Fadani di Tebet, Jakarta pada Selasa (17/8).

“Di dalam hati Syekh Yasin al-Fadani adalah Indonesia, walaupun beliau diberangkatkan untuk menuntut ilmu di tanah Arab,” kata beliau.

Selanjutnya, Syekh Zakaria mengatakan bahwa walaupun Syekh Yasin telah diakui kealimannya sebagai sosok ulama yang menguasai berbagai bidang ilmu. Akan tetapi, beliau tetap belajar di waktu tuanya.

“Syekh Yasin menuntut ilmu sejak kecil hingga sepuh, bahkan para ulama termasuk Syekh Sya’roni mengumpulkan sanad beliau sampai lebih dari 1000 guru yang beliau meriwayatkan ilmu dari para guru tersebut,” ucap Syekh Zakaria.

Kemudian Syekh Zakaria bercerita, karena kealimannya ini Syekh Yasin diakui sebagai Musnid al-Ashr (Pemegang Sanad di Dunia) oleh Syekh Sayid Abdullah bin Shiddiq al-Ghumari al-Hasani, padahal usia beliau masih muda saat itu.

“Para ulama mengakui keulamaan Syekh Yasin dan keilmuannya, bahkan Syekh Sayid Abdullah Al-Ghumari mengatakan bahwa Syekh Yasin merupakan Musnid al-Ashr pada zaman itu,” kata Khalifah Syekh Yasin ini.

Terakhir, beliau menasehati para penuntut ilmu di Indonesia khususnya santri Zawiyah Arraudhah untuk mempersiapkan diri sebagaimana Syekh Yasin mempersiapkan dirinya menjadi Musnid al-Ashr.

“Untuk seluruh pelajar, penuntut ilmu, santri-santri di Indonesia khususnya santri Zawiyah Arraudhah, persiapkan diri kalian seperti Syekh Yasin saat mempersiapkan dirinya menjadi Musnid al-Ashr,” kata Syekh Zakaria.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra