Jakarta, Aktual.co — Kelompok yang berseteru Syiah dan Sunni telah bertemu untuk pertama kalinya untuk perundingan yang bertujuan meredakan krisis di Yaman sejak merebut ibu kota Sanaa pada September
Pertemuan antara Kepala Ansarullah Abdelmalek al-Huthi dan delegasi Partai Al-Islah berlangsung Kamis malam di kubu utara Huthi di Saada, kata para tokoh militan Syiah di Internet.
Persaingan meningkat sejak Ansarullah bergerak di luar Sanaa dan juga di wilayah yang disita di Yaman tengah dan barat.
Kemajuan Syiah telah melambat dalam menghadapi serangan balik suku Sunni dekat Al-Islah dan Al-Qaida, yang membuat negara terperosok ke dalam krisis politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Al-Islah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kedua pihak “menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dan hidup berdampingan sesuai dengan ajaran Islam yang menganjurkan persaudaraan, cinta dan perdamaian “.
Pernyataan itu mengatakan bahwa karena “bahaya mengancam Yaman, pihaknya sepakat untuk melanjutkan kontak untuk mengakhiri ketegangan dan mencegah dampak peristiwa baru-baru ini”.
Seorang pejabat Al-Islah kepada AFP mengatakan bahwa kedua pihak “merundingkan rancangan kesepakatan” itu, menurut sebuah sumber yang dekat dengan pembicaraan, yang dimaksudkan untuk “meredakan risiko konflik sektarian” di Yaman.
Dukungan untuk Al-Islah, sebelumnya kekuatan politik utama dengan aliansi suku, telah goyah sejak Presiden Ali Abdullah Saleh mundur pada awal tahun 2012 setelah satu tahun protes berdarah itu.
Artikel ini ditulis oleh: