Jakarta, Aktual.co —Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengintegrasikan seluruh angkutan umum di Jakarta agar berada di bawah koordinasi PT Transjakarta, di tahun 2015 mendatang.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benyamin Bukit mengatakan, nantinya kendaraan umum di seluruh DKI Jakarta akan digabungkan dalam manajemen dalam sistem kontrak dengan PT Transjakarta.
“Siap gak siap itu udah tugas pokok dan fungsinya. Nanti yang berintegrasi itu hanya angkutan umum saja. Kecuali bajaj dan taksi. Semuanya harus kontrak ke PT Transjakarta,” ujar Benyamin di Balaikota DKI, Selasa (18/11).
Rencana pengintegrasian dilakukan untuk menekan ulah supir angkutan umum yang kerap berhenti/ngetem di sembarang tempat untuk mengangkut penumpang dengan alasan ‘kejar setoran’, sehingga menyebabkan kemacetan.
Oleh karena itu, gagasan pengintegrasian angkutan umum akan diberlakukan, sehingga sistem setoran diganti dengan kontrak rupiah per-kilometer.
“Jadi nanti dibayarnya kontrak, rupiah per kilometer. Jadi itu angkutannya jalan terus, gak ngetem di jalan. Dengan begitu kan bisa mengurangi kemacetan,” ujarnya.
Terkait dengan koordinasi dengan pemilik angkutan umum yang akan diintegrasikan, Benyamin mengatakan masih melakukan pengkajian. Karena rencana itu masih terkendala di penyamaan visi antara Pemprov DKI dan PT Transjakarta dengan pemilik angkutan umum.
“Kendalanya kita harus menyamakan pikiran kita dengan mereka (pemilik angkutan umum). Angkutan umum juga banyak yang dimiliki oleh perseorangan. Maka kita harus membiasakan mereka dengan manajemen yang baru ini,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh: