Jakarta, Aktual.com — Memasuki awal tahun 2016, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengaku, fokus menyoroti bidang politik, hukum dan HAM sepanjang tahun 2015. Menurut ia, dalam satu tahun, ada perkembangan yang patut diapresiasi dan juga kekurangan yang mesti diperbaiki oleh pemerintah.
“Di bidang pertahanan, kita bangga terjadi peningkatan cukup pesat. Kekuatan militer Indonesia berada pada peringkat ke-12, sebagaimana merujuk pada rangking yang dikeluarkan ‘Global Fire Power’,” ujar Fadli dalam siaran persnya kepada jurnalis media, di Jakarta, Jumat (01/01)
Selain itu, Fadli mengatakan, hal yang patut dihargai dalam pembangunan politik yaitu, pelaksanaan Pilkada yang berjalan lancar.
Politisi Partai Gerindra mengaku, bahwa Pilkada serentak pertama kali, kekhawatiran yang muncul begitu besar. Namun, berkat kerjasama semua pihak, Pilkada serentak 2015 berjalan baik. Untuk itu, kata Fadli, dalam pelaksanaannya ke depan, tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada harus lebih ditingkatkan.
“Kita prihatin atas berbagai kegaduhan politik yang terjadi. Dinamika politik memang dipengaruhi berbagai kepentingan baik pribadi, kelompok, partai politik atau koalisi. Kita berharap dinamika politik di 2016 lebih stabil, substansial dan untuk kepentingan rakyat,” ungkap ia menambahkan.
Sementara itu, di bidang hukum, Fadli menilai masih adanya campur tangan politik dalam proses hukum.
“Masih ada proses hukum yang dicampuradukkan dengan kepentingan politik. Seharusnya tidak ada lagi politisasi kasus hukum. Hukum tidak boleh jadi alat politik, apalagi jadi alat kekuasaan. Aparat penegak hukum juga harus semakin profesional,” cetus ia.
Selanjutnya, ia berharap, dengan adanya pimpinan baru, Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) dapat bekerja lebih baik yang ditandai dengan semakin berkurangnya tingkat korupsi. Ia menghimbau kepada KPK untuk fokus terhadap pencegahan tanpa melupakan langkah-langkah penindakan.
“KPK harus tetap kuat, independen dan jangan diintervensi kepentingan politik maupun kekuasaan. Tak boleh tebang pilih,” tegas Wakil Ketua Umum partai Gerindra itu
Sebagai pimpinan DPR RI, Fadli kembali meminta sinergi antar lembaga pemerintah bisa ditingkatkan di tahun 2016. Ia menegaskan, koordinasi antara DPR dan pemerintah, harus lebih ditingkatkan, terutama dalam kuantitas dan kualitas produk legislasi.
“Harus diakui target legislasi tak tercapai dan ini harus menjadi introspeksi bagi DPR dan juga pemerintah. Karena legislasi adalah produk kedua lembaga,” ujarnya lagi.
“Semoga di tahun 2016 dapat tercipta pembangunan politik, hukum, dan keamanan yang lebih baik agar mendorong percepatan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia,” kata Fadli Zon.
Artikel ini ditulis oleh: