Palembang, Aktual.com – Pertamina terus menambah jumlah outlet Pertashop di seluruh wilayah Sumsel. Rencananya, tahun ini Sumatera Selatan (Sumsel) mendapat kuota 71 outlet Pertashop dari PT Pertamina di 2022.

Sejauh ini, jumlah Pertashop di Sumsel sudah mencapai 329 outlet. Rinciannya, pada 2020 sebanyak 13 outlet dan tahun berikutnya 316 outlet. Sehingga, penambahan ini menggenapkan jumlah outlet sebanyak 400 unit hingga akhir tahun mendatang.Hal ini dikatakan Afrian Joni, Kepala Biro Ekonomi Sumsel.

“Saat ini kami sedang bedah, dimana daerah untuk pengembangan Pertashop selanjutnya,” katanya, Kamis (10/2).

Kepala Biro Ekonomi Sumsel, Afrian Joni mengatakan, pengembangan Pertashop kedepannya akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menjadi mitra. Pertashop dapat menjadi salah satu lini bisnis BUMDes.

“Sesuai dengan konsep Kementerian Desa (Kemendes PDTT), seharusnya BUMDes menjadikan Pertashop salah satu unit bisnisnya,” katanya.

Selain pengembangan unit bisnis oleh badan usaha milik pemerintah, pihak swasta juga bisa memanfaatkan bisnis Pertashop asal sesuai dengan aturan. Yaitu memiliki lahan 120 meter persegi, izin usaha dan lainnya.
Hanya saja, sesuai dengan aturan berlaku seperti radius tertentu dan tidak berdekatan dengan SPBU.

“Kehadiran Pertashop ini untuk menjangkau masyarakat yang lebih jauh, bagusnya memang 1 desa 1 Pertashop tapi ada radiusnya biar tidak berdekatan, mungkin kisaran 10 Kilometer agar tak ada persaingan,” bebernya.

Dikatakan dia, peningkatan jumlah investasi dalam dua tahun ini membuat bisnis ini cukup menjanjikan, baik bagi BUMDes maupun masyarakat yang ingin memiliki usaha Pertashop.

“Melihat data 2020 ada 13 outlet kemudian 2021 316, outlet, sangat signifikan sekali penambahannya. Melihat itu, bisnis dan investasi ini cukup menjanjikan. Apalagi, dalam dua tahun pemilik usaha bisa mencapai BEP (break even point),” jelasnya.

Pihaknya berharap kuota 71 outlet tahun ini bisa terpenuhi dan tidak menutup kemungkinan, bisa ada tambahan kuota jika memang keberadaannya dibutuhkan masyarakat.

“Kita berharap kuotanya bisa terpenuhi. Saat ini sedang kita bedah juga selain bisa memenuhinya, berapa lagi kebutuhan Pertashop di Sumsel ini,” katanya.

Selain itu, melihat dari besaran jumlah penduduk, jumlah desa dan luasan Sumsel, sebenarnya Pertashop masih punya peluang investasi. Menurutnya, Pertashop nantinya hanya menjual BBM Non Subsidi, LPG Non Subsidi dan produk Pertamina lainnya. Modalnya hanya sekitar Rp250-500 juta.

Artikel ini ditulis oleh:

Apriansyah