Jakarta, Aktual.com – Dengan sisa waktu sekitar dua bulan, pemerintah menegaskan tahun ini akan melakukan tender kilang mini untuk 8 klaster. Dari kilang tersebut, Kementerian ESDM menekankan jenis kilang yang diinginkan yaitu berupa kilang yang mampu menghasilkan produk gasoline.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja mengungkapkan bahwa prioritas produk gasoline tersebut karena menyesuaikan kebutuhan konsumen dalam negeri yang memang membutuhkan gasoline ketimbang jenis solar.
Untuk itu, salah satu parameter menentukan pemenang tender nantinya akan ditinjau dari nilai kemampuan memproduksi gasoline.
“Kilang mini sedang proses. Tahun ini kita lelang. Dalam dokumen lelang, siapa yang bisa ngasilin gasoline terbanyak dapat score banyak. Karenakan kita butuh gasoline lebih banyak daripada solar sekarang ini. Parameter sedang diselesaikan,” kata Wirat di Kantor Kemenko Maritim Jakarta, Senin (10/10).
Namun, dari 8 klaster yang akan di tender, dengan waktu yang singkat, Wirat berharap tahun ini setidaknya ada 3 klaster yang dimenangkan kontraktor.
“Dari delapan klaster kita harapkan tiga tahun ini,” pungkasnya
Sebagaimana diketahui, pemerintah akan membangun kilang mini yang direncanakan pada 8 klaster yaitu Klaster I-Sumatera Utara (Rantau dan Pangkalan Susu). Kluster II-Selat Panjang Malaka (EMP Malacca Strait dan Petroselat), Klaster III-Riau (Tonga, Siak, Pendalian, Langgak, West Area, Kisaran), Klaster IV-Jambi (Palmerah, Mengoepeh, Lemang dan Karang Agung)
Sedangkan klaster V-Sumatera Selatan (Merangin II dan Ariodamar), Klaster VI-Kalimantan Selatan (Tanjung), Klaster VII-Kalimantan Utara (Bunyu, Sembakung, Mamburungan dan Pamusian Juwata) dan Klaster VIII-Maluku (Oseil dan Bula).
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka