Jakarta, Aktual.co — Tahun Baru 2015, bakal diprediksi sebagai tahun yang seru, dan penuh harapan. Tahun Baru 2015 juga menjadi ‘batu loncatan’, karena di tahun 2014 kemarin, dirasakan oleh semua orang masih ada ‘sesuatu’ yang kurang dan wajib dipenuhi di tahun ini.
Menelisik kebelakang, Tahun Baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan Tahun Baru. Hari Tahun Baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari, karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti mayoritas negara-negara lain di seluruh dunia.
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai Kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi Matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.
Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh pada tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.
Lalu, apa arti sesungguhnya kembang api dinyalakan pada malam Tahun Baru?. Akan kami jelaskan disini.
1. Untuk meluncurkan kembang api maka kita memerlukan api. Api adalah niat dan tekad yang kuat. Dengan niat dan tekad yang kuat untuk meraih kesuksesan dan keberhasilan hidup, maka peluang besar pun akan didapatkan. Dan, dengan niat serta tekad yang kuat, kita akan lebih mampu menghadapi terhadap segala kemungkinan yang terjadi di tengah perjalanan dan usaha kita.
2. Bahwa kembang api itu selalu diluncurkan dari bawah ke atas atau dari Bumi ke angkasa. Yang artinya adalah bahwa setiap perjalanan menuju kesuksesan memerlukan proses yang tentunya akan berasal dari bawah dulu. Jangan pernah bermimpi bahwa kita akan langsung berada di puncak keberhasilan tanpa merangkak dan menjalani proses terlebih dahulu dari bawah.
3. Untuk mendapatkan kembang api dan menikmati keindahannya, maka kita harus membeli untuk mendapatkannya. Membeli kesuksesan berarti berjuang dan mau berkorban demi meraih kesuksesannya. Maka kesuksesan, keberhasilan dan kebahagiaan hidup, ia memerlukan perjuangan dan pengorbanan dari diri kita. Mana mungkin kita dapat meraih kesuksesan kalau kita tidak mau berjuang dan berkorban.
4. Kembang api itu akan selalu diarahkan ke atas atau ke angkasa untuk mendapatkan keindahannya. Maka gapailah cita-cita setinggi mungkin dan persiapkan diri kita untuk menuju kesana. Janganlah berputus asa untuk menjadi yang terbaik, karena setiap manusia ada kesempatan untuk menjadi yang terbaik.
5. Ledakan kembang api itu menghasilkan percikan api yang berwarna-warni dan sungguh sangat indah. Warna-warni adalah keragaman kepribadian dan keragaman kepribadian yang baik adalah kekayaan jiwa. Dengan kekayaan jiwa, maka semuanya akan menjadi mudah dan indah. Maka berusahalah agar kita menjadi orang yang kaya jiwa dan jangan sekali-kali menjadi orang yang miskin jiwa.
6. Cahaya yang ditimbulkan kembang api akan menyinari tempat di sekitarnya. Maka hendaklah kita menjadi orang yang mampu memberikan cahaya kepada orang lain, memberikan sinar ketenangan kepada orang lain, memberikan yang terbaik bagi orang lain dan berusaha menghilangkan kegelapan jiwa orang lain. Jadilah orang yang mampu memberikan solusi dan pencerahan bagi orang yang membutuhkannya.
7. Kembang api akan terlihat semakin indah bila perpaduan suara ledakan dan warna-warni cahaya terjadi ketika berada dalam kegelapan. Bunyi ledakan adalah isyarat bahwa segala sesuatu dapat kita maknai walaupun hanya sekedar bunyi atau suara. Dan, apa yang kita bisa lihat merupakan pertanda bahwa kita harus mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian. Jika kita bisa memaknai dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang menimpa hidup kita, Insya Allah kita akan dapat membebaskan diri kita dari kegelapan dan kesusahan.
Sekarang, kita berada di Tahun 2015. Tahun 2015 menjadi tahun cemerlang dan harapan baru, tentu dibarengi oleh doa kepada Allah SWT. Selamat Tahun Baru 2015!.
Artikel ini ditulis oleh: