Bandung, Aktual.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan bencana gempa bumi di barat daya Garut tidak berdampak kerusakan pada rumah penduduk atau bangunan fasilitas umum.
“Selama ini dampak dari gempa tidak ada laporan kerusakan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Zakaria melalui telepon seluler, Sabtu (5/9).
Ia mengatakan jajarannya masih melakukan pengecekan lebih dalam ke daerah-daerah dengan melibatkan unsur aparat pemerintah kecamatan.
Terutama, lanjut dia, pengecekan dilakukan di daerah pesisir pantai selatan Kabupaten Garut mulai perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Cianjur.
“Kita lakukan pengecekan di wilayah pantai Garut yang memiliki panjang 80 kilometer,” katanya.
Berdasarkan situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat gempa berada 109 km Barat Daya Kabupaten Garut dengan kekuatan gempa 5,6 skala Richter yang terjadi pukul 03.08 WIB.
Guncangan gempa tersebut sempat membuat panik warga di Kecamatan Pameungpeuk yang tidak jauh dari garis pantai selatan Garut.
Seorang warga Desa Sirna Bakti, Pameungpeuk, Aceng mengatakan, guncangan gempa berlangsung cukup lama menyebabkan banyak warga berhamburan keluar rumah.
“Tidak ada yang rusak, gempanya lumayan lama, banyak warga yang keluar rumah, ada juga yang tidak merasa karena tidur,” kata Aceng.
Menurut dia, kepanikan warga sampai berhamburan keluar rumah itu karena trauma dengan kejadian gempa Tasikmalaya pada September 2009.
Bencana gempa Tasikmalaya itu, kata Aceng menyebabkan banyak rumah penduduk di Kecamatan Pameungpeuk rusak.
“Keluar rumah karena panik, masih trauma dengan kejadian gempa dulu yang merusak banyak rumah,” kata Aceng.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby