Jakarta, Aktual.com — Anggota DPR F-Demokrat Khatibul Umam Wiranu menyesalkan pembebasan lima pekerja asal China yang ditangkap di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (27/4) kemarin.
Penyesalan tersebut karena kelimanya dilepas tanpa ada proses hukum lebih lanjut. (Baca: Pekerja China Diamankan di Kawasan Lanud Halim, Komisi V: Harus Proses Hukum)
“Tindakan mereka adalah bagian dari tindakan Infiltrasi serta intimidasi ke daerah militer, dan TNI seharusnya menyadari bahwa tujuannya ialah tidak untuk bemain-main dengan kemerdekaan yang sudah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan yang sudah dipertahankan oleh rakyat dengan pengorbanan yang besar,” kata Khatibul dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kamis (28/4).
“Kita semua warga negara, apalagi pejabat Negara harus menjadikan setiap wilayah suatu satuan yang strategis, yang mudah dipertahankan. Sehingga dengan demikian kemerdekaan kita tetap terjaga,” tambah dia.
Seharusnya, sambung Khatibul, semua penyusup harus dibersihkan sebersih bersihnya serta disingkirkan dari ranah kedaulatan RI. Pihak berwenang diminta untuk menyelidiki penyusup negara yang masuk sampai ke akar-akarnya, serta menahan semua ‘kaki tangan’ yang merupakan pengkhianat-pengkhianat. (Baca: Dokumen WNA China Sudah Didapat, Pengeboran Halim Masih Misteri)
“Awasi kembali setiap jengkal tanah yang telah disusupi musuh, dan usirlah ia dan kembalikan ke negeri asalnya setelah selesai penyelidikan atau perlu untuk diproses lebih lanjut di pengadilan. Seharusnya sita semua perlengkapan milik penyusup, uruslah penyelidikan dengan jelas, dan awasi,” ujar dia.
Menurutnya, perintah pelepasan terhadap pekerja yang dianggap sebagai penyusup tersebut ditolak sebelum penyelidikan tuntas. (Baca: KCIC Bantah 5 WNA China Ditangkap di Komplek Halim Karyawannya)
“Berilah seluruh masyarakat pengertian tentang kemerdekaan sebagai landasan. Gabungkanlah sikap semua badan, organisasi dan pihak keamanan dalam semua kesatuan perjuangan.”
Artikel ini ditulis oleh: