Bangka, Aktual.com – Sebagian warga di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar minyak jenis pertalite dari Rp7.800 menjadi Rp8.000 per liter.
“Saya tidak tahu kalau ternyata harga pertalite sudah naik karena tidak ada sosialisasi. Saya tahu saat mengisi BBM di SPBU,” kata Manafi, warga Koba, Rabu (28/3).
Kendati kenaikannya hanya Rp200 per liter, tetapi menurut dia tetap terasa memberatkan karena rata-rata warga sudah menggunakan pertalite karena berkurangnya pasokan premium di SPBU.
“Kalau mengisi BBM di SPBU itu adanya cuma pertalite karena premium sudah dikurangi pasokannya, dan kenaikan harga pertalite jelas sangat terasa karena kebutuhan tinggi,” katanya.
Widodo, warga lainnya juga mengeluhkan kenaikan harga pertalite karena khawatir berdampak terhadap kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.
“Saya terus terang terkejut juga tiba-tiba harga pertalite naik dan ini sudah beberapa kali terjadi. Dulu, biasanya pemerintah menyosialisasikan sebelum diputuskan harga BBM,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid