Jakarta, Aktual.com – Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan, pemberian tanda kehormatan oleh Presiden Joko Widodo kepada sejumlah tokoh tak ada hubungannya dengan reshuffle.
Ia juga mengatakan, tidak ada upaya membungkam Gatot Nurmantyo.
“Tanda jasa kehormatan itu menjalankan konstitusi, itu poinnya. Jadi bukan kepentingan lain atau interest dan sebagainya diributkan katanya pemberian kepada Pak Gatot upaya membungkam, ndak,” beber dia.
“Saya dipertanyakan independensinya bagaimana. Tidak ada itu. Tidak ada juga hubungannya dengan reshuffle,” tambah ia.
Moeldoko mengatakan, bahwa penghargaan yang diberikan kepada Gatot Nurmantyo juga pernah ia terima setelah selesai bertugas sebagai Panglima TNI.
“Pak Gatot itu posisinya sama dengan saya diberikan itu pada saat setelah pensiun. Dan Pak Gatot menerima pemberian dari kepala negara karena ada pernyataan,” jelas dia.
Dengan surat pernyataan itu, kata Moeldoko, Gatot pun menerima penghargaan yang diberikan Jokowi. Tidak ada unsur paksaan dalam pemberian penghargaan tersebut.
“Bahwasanya tidak bisa datang itu urusan yang kedua tapi intinya adalah tetap menerima tanda kehormatan yang diberikan presiden,” kata ia.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i