Banda Aceh, Aktual.co — Bakhtiar (42) terpaksa menggendong mertuanya, M Saleh Hasyem (88), untuk mengambil dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).
Dengan infus ditangan, M Saleh Hasyem datang mengambil uang dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Warga Desa Alue Buket, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara itu dirawat di Puskesmas setempat sehari sebelumnya karena menderita sesak nafas. Pihak PT Pos menyatakan pengambilan dana PSKS tidak boleh diwakilkan. Akhirnya, menantu menggendongnya ke kantor Pos sekitar 200 meter dari rumah sakit itu.
“Saya datang mewakili mertua dengan surat kuasa dari beliau. Tidak bisa dicairkan juga dana itu. Lalu, saya bawa surat keterangan sakit dari dokter. Tapi tetap tidak diberikan oleh pihak Pos. Makanya, saya bawa mertua,” ujar Bakhtiar, Selasa (2/12). Menurut pihak Pos, pengambilan dana itu tidak bisa diwakilkan, apa pun kondisinya.
“Saya harap model begini ini diperbaiki pemerintah. Penyalurannya harus lebih manusiawi. Saya harus gendong mertua dengan infus di tangannya,” kata Bakhtiar.
Sementara itu, Ketua Satgas Penyaluran PSKS Kantor Pos Lhokseumawe, Syahrul menyebutkan pengambilan dana itu memang tidak bisa diwakili.
“Kami jelaskan, bagi yang sakit, dana itu akan diantar ke rumah oleh petugas Pos. Jadi, kepala desa silahkan lapor bila ada warganya yang sakit,” kata Syahrul.
Artikel ini ditulis oleh: