Ilustrasi

Jakarta, Aktual.com – Untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar, Anda perlu rajin berolahraga. Tapi, tahukah Anda bahwa selain tubuh, wajah juga perlu olahraga secara rutin agar otot-ototnya tetap kencang dan Anda tampak awet muda?

Pemilik klinik kecantikan H Clinic Hanny Pirss mengatakan bahwa setidaknya ada 42 otot di wajah yang perlu dilatih secara rutin agar tetap kencang.

“Ada 42 otot di muka kita yang perlu diolahragain. Sama kayak badan yang lama-lama kalau olahraga terus akan kencang, begitu juga dengan wajah,” kata Hanny di Jakarta Selatan, Kamis (4/8).

Menurut Hanny, salah satu gerakan olahraga wajah yang paling dasar adalah dengan mengucapkan huruf vokal a, i, u, e, o setiap hari saat bangun pagi atau sebelum tidur.

“Jangan sepelekan gerakan a, i, u, e, o. Sebenarnya, itu adalah gerakan wajah paling dasar yang kita dapat dari nenek moyang kita sejak zaman dulu,” imbuh Hanny.

H Clinic sendiri, kata Hanny, saat ini baru saja membuka divisi baru yakni Facework yang merupakan tempat olahraga wajah pertama di Indonesia.

Facework memiliki tiga perawatan dengan durasi yang berbeda mulai dari 30 menit, 40 menit, hingga 45 menit yang termasuk yoga wajah, pemijatan relaksasi, pemijatan menggunakan Face Ball, dan ditutup dengan perawatan khusus menggunakan alat canggih yang tidak memberikan rasa sakit.

Dengan mencoba perawatan Facework, ketegangan otot wajah akan hilang. Lambat laun, garis-garis stres di wajah juga akan menghilang sehingga Anda tampak lebih muda, segar, dan sehat.

“Sekali treatment aja sebenarnya sudah berasa kencang, tapi kalau di foto itu kelihatan kencang biasanya setelah tiga kali,” kata Hanny.

“Kalau rajin perawatannya, efeknya akan awet bertahan. Olahraga juga kan kalau rajin badannya akan bagus sampai tua karena ototnya mencengkeram tulang. Begitu juga dengan otot wajah, strukturnya akan bagus sampai tua,” imbuhnya.

Selain orang dewasa, Hanny mengatakan anak-anak pun sudah boleh melakukan perawatan Facework. Namun, penekanan yang dilakukan saat perawatan tentu akan berbeda.

“Anak-anak pun boleh, karena sama kayak olahraga aja. Cuma kalau anak-anak penekanannya enggak terlalu kuat,” ujar Hanny.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arie Saputra