Sidoarjo, Aktual.com – Mudawi (46) yang merupakan pengungsi syiah asal Dusun Gadung Lauk, Desa Belu Urang Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang yang tinggal di Rusun Jemundo mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain menganggur, jatah hidup dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 709 ribu sudah tiga bulan mandek. “Kalau ada uang ya makan, kalau tidak ada ya terpaksa puasa,” ujarnya, Sabtu (22/4).

Yang dirasakan Mudawi, ternyata juga dirasakan seluruh pengungsi. Sejak Februari 2017, dia bersama warga syiah lainnya sudah tidak mendapatkan Jadup dari Pemprov Jatim.

Untuk makan sehari-hari, dia terpaksa mencari pinjaman dan mengharapkan bantuan dari keluarganya yang ada di Madura. “Kalau terpaksa ya akhirnya ngutang, itupun nggak banyak hanya 100 ribu saja khawatir nggak bisa bayar.”

Sebenarnya, beberapa waktu lalu, dia mengaku cukup terbantu karena bisa bekerja sebagai pengupas kelapa di pasar Puspa Agro. Dalam sehari, kadang mendapatkan upah Rp 40 ribu untuk setiap kuintal kelapa yang dikupasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu