“Tapi akhir akhir ini sudah berbulan bulan sepi jadi nganggur, kadang seminggu ada sekali. Kadang berbulan bulan nggak ada lagi.”

Karena merasa frustasi, beberapa bulan lalu Mudawi dan keluarganya nekat keluar dari Rusun dan kembali ke kampung halamannya. Sayangnya, upaya itu gagal karena dia bersama keluarganya dikembalikan lagi ke Rusun.

“Malam sampai rumah mertua, paginya langsung dijemput katanya disuruh balik lagi gak boleh disana.”

Setiap hari, Mudawi mengaku selalu meratapi nasibnya yang tak kunjung membaik. Dia membayangkan, masa masa ketika hidup berkecukupan di kampung halamannya dulu.”Kalau saya inginnya pulang kampung saja bertani di rumah. Disini nganggur terus, setiap pagi, siang sampai sore kerjanya ya duduk duduk saja.”

Mudawi dan warga syiah lainnya diusir dari kampung halamannya pada tahun 2011. [Ahmad H Budiawan]

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Ahmad H. Budiawan
Editor: Wisnu