Jakarta, Aktual.com — Pelaksana harian Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Zainal Bintang mengingatkan agar kebijakan Tax Amnesty dilakukan secara selektif agar tidak ditumpangi ‘Penumpang Gelap’.
“Harus selektif jangan Tax Amnesty nanti tiba-tiba ada penumpang gelap. Hindari Tax Ammnesty yang bertujuan sangat positif di tumpangi penumpang gelap,” ujar Zainal di Jakarta, Senin (12/10).
Menurutnya, jika tidak direncanakan dengan baik, pengampunan pajak tersebut bisa mengancam ketahanan nasional, sebab penumpang gelap masuk dengan mudahnya.
“Kita punya fakta banyak. Terus terang saya baca di koran nasional mentalitas elit kita, moralitas elit kita lemah gampang di sogok, gampang di pengaruhi. Nah ini berbahaya bagi ketahanan nasionalisme kita,” ungkapnya.
Untuk itu, Zainal meminta pemerintah dan DPR bersama-sama memutuskan kebijakan itu. Namun, harus juga melibatkan tokoh masyarakat dan pakar ekonomi, pajak dan hukum untuk mencari rumus, sehingga Tax Amnesty bisa selektif dan konstruktif.
“Awal kebijakan itu jangan sampai ada penumpang gelapnya, karena banyak itu,” cetusnya.
Menyinggung siapa penumpang gelap dimaksud, Zainal menyebut pengusaha-pengusaha yang tidak mau kerja keras tapi mau untung cepat.
“Saya berpendapat tingginya substitusi import terhadap produksi kita itu karena permainan penumpang gelap. Yang menciptakan produk produksi industri kita tapi importnya ? Padahal kekayaan kita bisa diolah jadi komponen mayoritas produksi sangat tinggi,” jelasnya
Pemerintah perlu inovasi untuk menstabilkan ekonomi, bukan hanya mengusulkan tax amnesty.
Artikel ini ditulis oleh: