Jakarta, Aktual.com – Partai Amanat Nasional (PAN) tidak mempermasalahkan sikap Presiden Joko Widodo yang tidak mengundang perwakilannya ke Istana Negara, Jakarta, Senin (25/7) kemarin.
Padahal, perwakilan fraksi partai politik pendukung pemerintah lainnya mulai dari PDI-P, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, dan Hanura, semuanya hadir dalam pertemuan dengan Jokowi sore itu.
Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto mengaku tak tersinggung meski PAN menjadi satu-satunya partai pemerintah yang tak diundang.
“Ah kita santai saja biasa saja kita nikmati saja kan. Ngapain tersinggung, biasa aja,” ujar Senin, (24/7) malam.
Yandri mengaku sudah mengecek apakah ada undangan untuk datang ke Istana, kemarin. Namun, setelah dicek, memang undangan itu tidak pernah ada.
Yandri mengatakan, meski tak diajak mengikuti pertemuan, PAN sejauh ini tetap memposisikan diri sebagai partai pendukung pemerintah. PAN tidak melihat sikap Jokowi itu sebagai isyarat mengusir PAN dari koalisi.
“Ya kita kan pasif kalau diundang kita datang, kalau gak diundang bagaimana?” kata dia.
Adapun dalam pertemuan kemarin, banyak dibahas peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Pajak.
Enam fraksi pendukung pemerintah yang hadir menyatakan setuju agar Perppu itu segera disahkan menjadi UU di akhir bulan ini. Yandri menyatakan, partainya bisa menerima Perppu itu dengan catatan.
“Prinsipnya kita setuju agar pendapatan pajak naik, bagus itu. Enggak ada masalah itu,” pungkas Ketua DPP PAN ini.
Laporan: Nailin in Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid