“Sampai-sampai, hoax yang nggak masuk akal sekarang pun dapat di terima masyarakat. Maka sekarang yang akan kita lakukan ialah memberantas hoax yang ada dari media-media di Indonesia,” katanya menambahkan.

Dia berharap kepada masyarakat, bila ada berita hoax sebaiknya coba di cek terlebih dulu, karena hoax itu menarik. “Kita harus menyebarkan konten positif. Maka harus ada gerakan literasi nasional,” ujar Henri.

Sementara, Auri Jaya, Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) berharap, setiap pemberitaan yang disajikan itu harus membuat masyarakat optimis. Contohnya, seorang dokter menjadi eksis ketika berhasil menyelesaikan masalah pemyakit yang ada pada pasiennya.

“Selain itu, masyarakat juga harus bisa memilah-milah, mana berita yang real dan mana hoax,” kata dia seraya juga berharap kepada penerbitan pers untuk menjaga independensi.

Kesempatan sama, Jodhi Yudono, Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) menilai, kalau dunia sekarang tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Pasalnya, media bisa mengendalikan pikiran dan bisa membuat yang tidak salah menjadi bersalah.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara