“Indikator lainnya juga tak bagus. Pertumbuhan konsumsi listrik kita bahkan penurunnya lebih besar lagi. Sepanjang tahun ini, misalnya, konsumsi listrik di semua golongan hanya tumbuh 1,37 persen. Padahal, periode yang sama tahun lalu pertumbuhannya mencapai 7,8 persen,” sebut wakil ketua umum DPP Partai Gerindra itu.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pemerintah rezim Jokowi ini akan mengatasi persoalan tersebut, sementara isu tentang penurunan daya beli masyarakat tidak diakui.
“Persoalannya kemudian, bagaimana pemerintah akan bisa mengatasi persoalan penurunan daya beli ini, jika di sisi lain pemerintah menganggap persoalan tersebut tidak ada?, Ini benar-benar memprihatinkan. Padahal, 56,94 persen struktur PDB kita disumbang oleh konsumsi masyarakat. Isu ini vital sekali,” pungkasnya.
(Reporter: Novrizal)
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Eka