Namun, ia menilai hal itu seharusnya tidak memberatkan dibandingkan dengan membeli pulsa untuk telepon genggam anggota keluarga.

“Memang naiknya banyak pak. Kalau 900 VA, sebelum subsidi dihapus kira-kira bayarnya Rp80 ribuan. Sekarang jadi Rp170 ribuan per bulan. Saya paham. Tapi kalau mampu ya enggak memberatkan dong. Tiap minggu saja beli pulsa wong semua punya handphone skrg. Ini kan uangnya lebih baik dipakai untuk mengembangkan listrik bagi saudara kita yang tempat tinggalnya belum ada listrik sama sekali,” tukasnya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan