Jakarta, Aktual.com — Psikolog, Liza Marielly Djaprie, menghimbau untuk para orang tua seharusnya lebih merangkul anak agar mereka bisa lebih terbuka dan lebih percaya diri, agar tidak menjadi pelaku ‘bullying’ atau pun korban ‘bullying’.
“Pelaku ‘bullying biasanya’ selalu memilih korbannya dan itu mereka lakukan pada anak-anak yang biasanya kurang percaya diri, tidak memiliki teman, dan pendiam,” kata Liza, kepada Aktual.com, di kawasan Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Menurut ia, perilaku ‘bullying’ saat ini semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya karena beberapa faktor.
Yang pertama, tekanan hidup. Saat ini kegiatan anak bisa lebih padat dari orang tuanya.
Kedua, karena tidak punya waktu bermain saat ini anak lebih di sibukkan dengan les, sekolah, dan gadget. Itu, semua sama sekali tidak melatih kecerdasan emosional anak.
Karena dengan bermain dan tanpa disadari anak-anak bisa lebih belajar akan bernegosiasi, tenggang rasa, toleransi, dan berempati.
“Hal-hal tersebutlah yang mendorong seseorang menjadi pelaku bullying, memang ini adalah hal yang simpel, sederhana, dan sering dilakukan. Akan tetapi ini sangat berdampak jika dilakukan berulang-ulang. Saat ini untuk menghapus ‘bullying’ memang saat sulit akan tetapi kita bisa mencegahnya. Yaitu dengan mengasah kecerdasan emosi anak-anak kita seperti memperingati atau menasehati agar tidak melakukan ‘bullying’ dan membangun konsep diri yang kuat kepada anak-anak,” urai ia menjelaskan.
Artikel ini ditulis oleh: