Banyumas, Aktual.com – Sebuah mikrobus berpenumpang 28 orang terperosok ke jurang akibat tidak kuat, ketika melewati tanjakan di Desa Ketenger, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Informasi dihimpun di lokasi kejadian, Minggu (6/11) peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 12.45 WIB saat mikrobus berpelat nomor R-1446-DA yang mengangkut rombongan Majelis Taklim Tauriah, Desa Pamijen, Kecamatan Sokaraja, hendak pulang setelah berwisata di Curug Gede, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.
Sopir mikrobus Rudi Setiawan 40 tahun mengaku saat kejadian dia sedang bertindak sebagai kernet, sedangkan mikrobusnya dikemudikan oleh Sutrisno 22 tahun, warga Desa Tarakan RT 07 RW 08, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
“Saya capek sehingga digantikan oleh kernet saya (Sutrisno, red.). Penumpangnya sekitar 28 orang, delapan di antaranya anak-anak,” katanya yang tercatat sebagai warga Desa Tarakan RT 07 RW 08, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
Dia mengatakan bahwa saat melintas di tanjakan curam, mikrobus yang dikemudikan Sutrisno tidak kuat menanjak. Oleh karena itu, dia segera melompat ke luar untuk memasang ganjal pada roda.
“Ternyata setelah diganjal tetap tidak bisa mengerem sehingga bus berjalan mundur sekitar 10 meter hingga akhirnya terperosok ke jurang,” katanya.
Sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyumas, Kusworo mengatakan bahwa laju mikrobus tersebut terhenti setelah tertahan pohon mahoni sehingga tidak terperosok lebih dalam lagi. Menurut dia, kecelakaan tersebut mengakibatkan sopir pengganti, Sutrisno, mengalami luka cukup parah.
“Sutrisno diduga mengalami patah tulang, sedangkan 20 orang lainnya luka ringan dan tujuh orang selamat. Korban kecelakaan dibawa ke Puskesmas Baturraden dan Rumah Sakit Tentara Wijayakusuma Purwokerto.”
Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyumas Inspektur Polisi Dua Kuat Widodo mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu. Kendati demikian, dia mengatakan dugaan sementara akibat rem blong dan pengemudi mikrobus terlambat mengoper gigi saat menanjak.
“Nanti setelah dievakuasi, akan kami selidiki. Yang jelas, ini kecelakaan tunggal,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu