Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi keterangan kepada wartawan seusai menghadiri sidang Wilfrida Soik saat tiba Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (25/8). Menurut Prabowo dalam sidang banding di Mahkamah Rayuan Putrajaya bahwa TKI Wilfrida Soik telah diputuskan tidak bersalah melakukan pembunuhan atas dasar tindakan yang dilakukannya dikarenakan gangguan kejiwaan. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/kye/15.

Jakarta, Aktual.com – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akan mengusulkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tetap optimis pimpinannya itu bakal menang dalam kontestasi Pilpres mendatang, meski Prabowo sudah tiga kali gagal dalam perhelatan tersebut.

“Presiden Abraham Lincoln saja berkali-kali, biasa itu. Kalau enggak salah belasan kali angkanya. Itu biasa di dalam politik. Hidup saja kita sering gagal, lulus, gagal lulus, biasa saja,” ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1).

Dia juga meyakini Prabowo akan menang dalam Pilpres 2019 nanti. Sebab, kata dia, sejumlah hasil survei menyebutkan Prabowo selalu berada di dalam dua besar. “Kadang nomor satu, kadang nomor dua. Kalau nggak Pak Prabowo, ya Jokowi. Jadi peluang Pak Pabowo cukup besar,” tuturnya.

Selain itu, Fadli mengungkapkan, keyakinan Prabowo akan menang karena faktor persiapan yang lebih matang. Pada pilpres 2014 lalu, ia mengaku persiapan Prabowo sangat minim. Ditambah, jumlah armada di DPR juga kurang sehingga membuat perolehan suara di daerah pemilihan juga kurang maksimal.

“‎Sekarang 73 orang (di DPR). Belum lagi DPRD Provinsi, kabupaten/kota, totalnya ada ribuan. Kita punya kader, mesin politik, simpatisan, dan kader yang cukup,” katanya.

Dia menambahkan, persiapan Partai Gerindra terus dilakukan dengan cara melakukan konsolidasi internal, bekerja dengan berpihak kepada kepentingan rakyat dan menyuarakan aspirasi rakyat.

‎”(Kalau soal koalisi) belum. Masih terlalu dini,” kata dia.

Menyinggung keakraban Prabowo dengan Joko Widodo mengisyaratkan koalisi, Fadli mengatakan, keduanya akan tetap menjadi rival.

“Saya kira (untuk) di 2019, waktu itu ada pertemuan bulan Oktober 2014 pak Prabowo menyampaikan ‘2019 kita bertanding lagi’,” kata Fadli.

“Pokoknya kita bertanding, kan kita tuntutannya kepada Prabowo, para kader Gerindra menginginkan Pak Prabowo menjadi presiden,” tambah Wakil Ketua DPR ini.

Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan