Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (tengah) didampingi Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (kanan) dan Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati (kiri) memberi paparan saat jumpa pers Forum Pemimpin Energi Baru Terbarukan dan Konvensi Energi (EBTKE) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/3). Menteri ESDM berencana mempersiapkan Peraturan Pemerintah terhadap Dana Ketahanan Energi sehingga mekanisme pendanaan bisa melalui APBN maupun pinjaman agar target energi baru dan terbarukan pada 2025 mampu menyokong 25 persen energi nasional. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/kye/16

Jakarta, Aktual.com — Setelah berpolemik panjang selama tujuh bulan mengenai tarik menarik skema pembangunan kilang Blok Masela antara Onshore (di darat) dan offshore (kilang terapung), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menyatakan ingin move on.

Dengan ditolaknya oleh Presiden Jokowi atas usulan Menteri Sudirman yang ingin membangun kilang offshore, Sudirman mengaku ingin fokus bekerja dan tidak mau berpolemik lagi.

“Sekarang waktunya move on, stop berpolemik,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (24/3).

Kemudian dia meminta kepada masyarakat untuk memberinya waktu agar dirinya dapat bekerja dengan baik.

Selain itu dia menolak untuk mengomentari alasan dan pertimbangan Presiden Jokowi yang lebih memilih onshore dan tidak menerima usulan dirinya yang menginginkan offshore.

“Terhadap pertimbangan keputusan Presiden, karena sudah diputuskan maka saya tidak akan berkomentar. Saya tidak akan membanding antara keduanya (onshore atau offshore),” pungkas Sudirman.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan