Jakarta, Aktual.com — Pemerintah telah menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan kembali proyek pembangunan wisma atlet di bukit Hambalang, Jawa Barat. Hal itu ditunjukkan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke lokasi proyek tersebut, Jumat (18/3).

Menanggapi rencana pemerintah itu, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi siap memantau berjalannya proyek tersebut. Agus Rahardjo Cs seakan tak mau ‘dikadali’ lagi pejabat negara terkait, yang justru malah mengkorupsi proyek tersebut.

“Aset yang terlantar Hambalang produk salah satu dari beberapa salah urus besar, dalam sejarah olahraga Indonesia itu harus dilanjutkan,” kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang lewat pesan singkatnya, Jumat (18/3).

“Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional mengisyaratkan tentang syarat sarana olahraga. Maka KPK akan kawal.”

Lebih lanjut Saut mengatakan, pemantauan yang bakal dilakukan KPK bukan semata untuk menjernihkan proyek tersebut dari praktik korupsi. Namun juga, demi prestasi olahraga tanah air dikancah dunia.

“Karena niat awalnya bukan hanya tempat olahraga, tapi pembinaan jangka panjang olahraga agar pembangunan daya saing seperti sekarang ini.”

Keinginan pemerintah untuk melanjutkan pembangunan proyek Hambalang semakin menguat dengan adanya kunjungan Presiden ke lokasi itu. Kabarnya Jokowi juga didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Sebelumnya, Menteri Imam sendiri yang mengutarakan kelanjutan mega proyek yang mangkrak akibat skandal korupsi itu.

“Akses jalan menuju ke sini (wisma atlet Hambalang) masih bergoyang. Bangunannya mangkrak juga. Ini kita harus pikirkan. Kemenpora ingin punya sekolah pendidikan olahraga,” ujar Imam, Selasa (15/3).

Sekedar informasi, kompleks olahraga Hambalang terbengkalai lantaran terkuaknya praktik korupsi, yang menjerat Sekretaris Menpora Wafid Muharam dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.

Proyek yang mulai dibangun pada 2010 itu, ternyata digunakan oleh sejumlah pihak untuk mendapatkan keuntungan secara ilegal. Biaya pembangunan proyek itu ditaksir mencapai Rp 1,2 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu