Jakarta, Aktual.com – Biaya operasional hulu migas yang terlalu berat dan tidak ekonomis bagi negara, terlebih cost recovery yang besar membuat Anggota Komisi VII DPR-RI, Hari Purnomo menantang Menteri Energi dan Sumber Mineral (ESDM), Ignasius Jonan agar melakukan moratorium blok migas domestik.
Patut disadari tuturnya, kekayaan alam Indonesia bukan sesuatu anugrah tanpa nilai, sehingga apabila tidak memberikan nilai ekonomis bagi negara, maka biarkan saja kekayaan itu tetap disimpan dan tidak dieksploitasi.
Lagian ujarnya, kemakmuran negara tidak ditentukan oleh kekayaan sumber daya alam di buminya, faktanya banyak negara dengan keterbatasan sumber daya alam, namun mampu bangkit dan menjadi negara maju, hal itu tidak lain karena sumber daya manusia negara tersebut melakukan eksploitasi kekayaan alam di berbagai negara lainnya.
“Cost Recovery terus membengkak dengan dikelola oleh orang yang tidak kompeten. Sehingga menurut pandangan saya, kita mengelola lapangan migas kita tidak efisien lagi. Oleh karena itu jangan lagi ke depan kita tergantung dengan blok domestik, bila perlu lakukan moratorium. Kita simpan harta karun warisan yang diberikan Allah,” kata Hari Purnomo kepada Menteri ESDM saat Rapat Kerja, Selasa (22/11).
Selain itu dia juga menilai tindakan keliru apabila pemerintah mengobral insentif terhadap Perusahaan Migas Nasional untuk aktifitas domestik, semestinya KKKS diberi insentif dan didorong dengan melakukan berbagai akuisisi blok migas di luar negeri.
“Kalau Menteri mau memberikan insentif, dorong KKKS nasional agar keluar mengakuisisi blok luar negeri, itu hebat,” tandasnya.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan