“Yang jelas kalau harga minyak dibawah USD 50, minat investas tak akan naik. Apaun itu mau pakai Gross Split ataupun yang lainnya,” imbuhnya.

Sementara Tim Harga Minyak Indonesia melaporkan, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Mei 2017 dibandingkan bulan April 2017 mengalami penurunan menjadi sebagai berikut:

Brent (ICE) turun sebesar USD 2,43 per barel dari USD 53,82 per barel menjadi USD 51,39 per barel. WTI (Nymex) turun sebesar USD 2,58 per barel dari USD 51,12 per barel menjadi USD 48,54 per barel. Lalu Basket OPEC turun sebesar USD 2,29 per barel dari USD 51,36 per barel menjadi USD 49,07 per barel.

Adapun penurunan ini diperkirakan disebabkan 5 faktor:

1.Berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) Mei 2017, terdapat peningkatan produksi minyak dunia oleh negara-negara OPEC dan Amerika Serikat masing-masing sebesar 65 ribu barel per hari dan 195 ribu barel per hari pada bulan April menjadi 31,78 juta barel per hari dan 19,7 juta barel per hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby