Menteri BUMN, Rini Soemarno secara resmi telah menandatangani Holding BUMN industri pertambangan. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan proses holding migas oleh Menteri BUMN Rini Soemarno terlalu memaksa tanpa mempertimbangkan kondusifitas korporasi.

Menurut dia, pengambilan kebijakan harusnya peka terhadap psikologi dari organisasi perusahaan, karena bagaimanapun sumber daya manusia pada perusahaan sangat menentukan kesuksesan dari kebijakan yang diambil.

“Lagi-lagi Rini Soemarno ingin membentuk holding migas dengan jalan pintas, dengan menjadikan PGN sebagai anak perusahaan Pertamina secara Inbreng,” kata dia kepada Aktual.com, Selasa (5/12).

Mestinya jelas Fahmy, jikapun pemerintah bersi keras untuk melakukan holding, harus terlebih dahulu dikondisikan dengan penyelarasan usaha melalui intergrasi.

Lalu kemudia dibentuk perusahan baru yang menjadi induk holding dengan menaungi kedua perusahaan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta