Mendagri Tjahjo Kumolo gelar rapat kerja dengan Komite I DPD. Rapat itu membahas RUU tentang penyelenggaraan Pemilu dan permasalahan daerah. Mendagri Tjahjo Kumolo bersama jajarannya saat menggelar rapat kerja dengan Komite I DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selatan (29/11/2016). Rapat tersebut membahas RUU tentang penyelenggaraan Pemilu dan permasalahan daerah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengklarifikasi pernyataannya disela-sela Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-45 di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (29/11) siang.

Kata Tjahjo, dirinya tidak bermaksud menyatakan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut bergabung bersama TNI dan Polri dalam Aksi Bela Islam Jilid III pada 2 Desember 2016 di Silang Monas. Melainkan menggelar doa bersama di masing-masing daerah dan tidak berangkat ke Jakarta.

“PNS sebagai perekat bangsa wajib jaga stabilitas di daerah. Kalau mau mendoakan, silahkan saja. Namun doakan dari kantor di daerah masing-masing,” katanya, di Jakarta, Selasa (29/11) petang.

Disampaikan, belum lama ini Kemendagri menggelar Rapat Koordinasi Gubernur (Rakorgub). Dimana pihaknya meminta kepala daerah agar melarang warganya ke Jakarta dalam aksi lanjutan terkait kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dalam Rakorgub, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menkopolhukam Wiranto dan Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius menekankan agar kepala daerah turut menjaga stabilitas di daerah.

“PNS ini kan harus melayani masyarakat yang datang kekantor-kantor Pemda. Lebih baik berdoa bersama di daerah masing-masing. Daripada menghabiskan uang dan waktu untuk ke Jakarta,” jelas Tjahjo.

Ditekankan pula bahwa Aksi Bela Islam III 2 Desember setelah ada kesepakatan antara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) dengan Kapolri tidak ada lagi. Yang ada adalah doa bersama.

“Prinsipnya yang saya pahami, tidak ada demo, adanya hanya doa bersama,” kata dia.

Siang tadi, Tjahjo di disela-sela HUT KORPRI ke-45 di Silang Monumen Nasional (Monas) mempersilahkan TNI, PNS dan Kepolisian berbaur mengikuti doa bersama 2 Desember 2016. Mendagri juga menyatakan tidak masalah doa bersama pada 2 Desember karena berlangsung sebentar.

“Doa bersama enggak masalah, silahkan. Mau TNI, PNS, Kepolisian, barbaurlah. Ini kan doa bersama untuk bangsa dan negara. Saya kira ini kan sebentar, silahkan saja. Kalau mau solat Jumat sama-sama, silahkan,” ucapnya.

Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu menghimbau agar doa bersama lebih baik diadakan di masing-masing daerah daripada buang-buang ke Jakarta. Penekanan itu sekaligus antisipasi adanya kejadian sepanjang perjalanan dari daerah ke Jakarta dan sebaliknya.

Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan