Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman mendorong pemerintah untuk berinisiatif membangun smelter sebagai langkah konkret mewujudkan hilirisasi dan mengatasi permasalahan dengan perusahan asing yang tidak mempunyai itikad baik.

Menurutnya, pemerintah tidak mesti menunggu seperti apa hasil akhir perkara dengan PT Freeport Indonesia, namun sebagaimana pengambilalihan Blok Mahakam, dan Inalum, pemerintah harus belajar dari hal tesebut untuk mengambilalih Freeport.

“Pemerintah harus segeralah tugaskan Konsorsium BUMN tambang untuk membangun smelter, sambil menunggu ambil alih kelola operasi Freeport pada akhir 2021. Belajarlah dari pengalaman selama ini seperti ambil alih kelola PT Inalum , Blok Migas Chevron ( CPP Blok & Siak ) dan Blok Mahakam yang sejak awal malah ditakuti takuti oleh Pejabat ESDM , ternyata tidak menimbulkan masalah apapun,” tegasnya, Minggu (5/3).

Yusri mendorong pemerintah agar percaya diri atas kemampuan SDM yang dimiliki Indonesia saat ini. Yang terpenting menurutnya, pemerintah harus menjaga moralitas dan nasionalismenya agar tidak tergoda dengan iming-iming sogokan dalam bentuk apapun.

“Apakah perlu pejabat kita sekarang belajar lagi pada arwah bung Karno dan kawan-kawan yang tidak lama setelah merdeka , pada 1 juni 1963 di Tokyo oleh utusan Pemerintah Chairul Saleh berhasil membuat kesepakatan dengan perusahaan Stanvac , Shell dan Caltex antara lain mengambil alih kilang minyak Plaju tahun 1965 dari Stanvac dan Kilang Sei Gerong Palembang dari Shell senilai USD 100 juta dan pembayarannya dari hasil produksi minyak dari lapangan Duri Minas (Caltex) dan Lirik (Stanvac) saat itu,” tandasnya.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan