Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sangat menyayangkan aksi mogok akibat persoalan gaji yang dilakukan ratusan sopir bus Transjakarta Koridor 5 dan 7 yang dikelola operator PT Jakarta Mega Trans (JMT).
Diakuinya, sampai saat ini memang masih ada dua koridor bus Transjakarta yang gaji sopirnya masih rendah. Sebab kontrak kerja dengan PT Transjakarta belum berakhir, sehingga besar gajinya belum diperbaharui.
Permintaan Ahok kepada operator busway pun tidak tanggung-tanggung. Dia minta gaji sopir busway dinaikkan dua hingga tiga kali lipat Upah Minimum Provinsi (DKI) DKI yang saat ini besarnya Rp 2,7 juta/ bulan.
“Supaya pelayanan transportasi tidak terganggu karena masalah gaji,” ucap dia enteng, di Balai Kota, Rabu (3/6).
Ahok bahkan mengancam akan memutus kontrak operator busway yang tidak sanggup mematuhi peraturan baru untuk menggaji sopir sebesar itu.
“Kalau operator tidak mau memperbarui perjanjian, atau bahkan tidak membayar gaji sopir seperti yang sudah ditentukan, maka lebih baik para operator itu tidak usah bekerja sama dengan kita lagi,” tutur Ahok.
Seperti diketahui, sopir bus Transjakarta di dua koridor, yakni Koridor 5 (PGC-Harmoni) dan Koridor 7 (PGC-Ancol) melakukan aksi mogok kerja sejak Senin (1/6) hingga Rabu (3/6) di pool bus Transjakarta Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Artikel ini ditulis oleh: