Yogyakarta, Aktual.co — Akhir tahun ini pemda DIY mentargetkan kawasan Alun-Alun Utara Yogyakarta steril dari para PKL. Hal itu dilakukan sebagai bagian penataan ulang atau revitalikasi kawasan Alun-Alun Utara Yogyakarta. 
Untuk merealisasikan hal tersebut pemda DIY tengah menyiapkan lokasi khusus berupa bangunan semi permanen di sekitar kawasan alun-alun utara. 
Koordinator Forum Komunitas Kawasan Alun-Alun Utara, Ade Heru Nugroho, menyebut ada sekitar 350 pedagang yang ada di kawasan Alun-Alun Utara. Mulai dari pedagang makanan, souvenir, cinderamata, pakaian hingga pedagang minuman ringan. Mereka selama ini berjualan di trotoar jalan sekeliling alun-alun utara maupun di tengah alun-alun utara. 
“Dari jumlah tempat relokasi yang disediakan memang hampir dipastikan tidak akan cukup untuk menampung para pedagang. Karena jumlah tempat relokasi sangat terbatas. Yakni sekitar 150an lapak berukuran 3×2,5 saja,” katanya, Rabu (05/11). 
Karena itu para pedagang mantinya akan disaring atau diseleksi untuk menempati tempat relokasi. Tempat semi permanen ini akan diprioritaskan bagi pedagang makanan yang berasal dari sekitar kawasan alun-alun utara yakni kecamatan Kraton dan Gondomanan. “Selama ini banyak pedagang yang memiliki lebih dari satu lapak. Misal istri jualan pakaian dan suami jualan bakso. Nantinya mereka hanya akan diberikan satu tempat. Sedangkan untuk pedagang lain kita upayakan untuk bisa medapat gerobak portable dari pemda,” katanya. 
Selain menyiapkan tempat semi permanen, pemda DIY rencananya juga akan membagikan sebanyak 90 gerobak portable bagi para pedagang. Namun pedagang menilai jumlah itu diperkirakan masih belum cukup. 
“Kita berharap akan ada tambahan gerobak dari pemda kepada para pedagang. Sehingga semua pedagang yang tidak tertampung di tempat relokasi bisa mendapat gerobak untuk berjualan,” katanya.