Jakarta, Aktual.co — Perseteruan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dengan DPRD DKI Jakarta ikhwal penggunaan hak angket terhadap dugaan dana siluman dalam proses pembahasan RAPBD 2015 terhadap pengadaan tender alat uniterruptible power supply (UPS).
Namun, tidak semua warga Jakarta yang mengetahui perteruan tersebut. Seperti yang diungkapkan salah satu partisipan ‘Teman Ahok’, Funny.
Menurut dia, banyak juga pengunjung Car Free Day (CFD) Jakarta yang menayakan perteruan antara mantan Bupati Belitung Timur itu dengan dewan.
“Banyak yang menayakan, sebelum  mengisi surat petisi dukungan terhadap Ahok, tetapi dalam petisi ini kita sudah ada sedikit penjelasan dan juga kadang kami ikut menerangkan soal petisi ini,” kata Funny kepada wartawan, di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (1/3).
“Tetapi, kebanyakan yang datang itu sudah tau apa permasalahanya antara Ahok dengan DPRD, ” tambahnya.
Ia mengatakan setidaknya ada sekitar 3000 surat petisi yang disediakan oleh teman-teman dalam rangka untuk menyerap aspirasi warga DKI Jakarta. Diakuinya, selain warga Jakarta, banyak juga warga selain Jakarta yang mengisi surat petisi ini.
“Ada juga, kebanyakan mereka yang berasal dari Tangerang,” kata wanita yang tinggal di daerah Jakarta Timur itu.Sementara itu, ketika ditanyakan kenapa menggunakan kata ‘Begal’ dalam aksinya ? Funny menjelaskan apa yang diduga dilakukan DPRD dalam pembegalan RAPBD 2015 bertepatan dengan aksi kriminalitas yang terjadi saat ini.
“Begal APBD itu lebih, mengambil aksi kriminalitas yang sedang meresahkan masyarakat saat ini,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Nebby