Tim pemantau pengelolaan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Pemerintah Kota Bekasi berbincang dengan warga saat inspeksi mendadak TPST Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/11). Dalam sidaknya itu tim pemantau meninjau beberapa fasilitas umum seperti sumur artesis dan sumur pantau yang memadai bagi masyarakat setempat berdekatan dengan TPST tersebut. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Puluhan warga Kelurahan Klamana, Distrik Sorong Timur, memprotes pemerintah kota Sorong terkait penanggulangan korban gempa bumi 25 September 2015.

Yohana (35) warga Kelurahan Klamana, mengatakan warga Kelurahan Klamana memprotes pemerintah kota Sorong karena nama mereka tidak terdaftar dalam program renovasi rumah yang rusak akibat gempa bumi.

Ia mengatakan, Warga kelurahan lain yang rusak akibat gempa terdaftar program renovasi sedangkan warga Kelurahan Klamana tidak satu pun yang terdaftar.

“Kami sudah mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong untuk menyampaikan protes serta meminta agar warga Kelurahan Klamana yang rusak akibat gempa didaftarkan dalam program renovasi,” kata dia, Sabtu (30/1).

Walikota Sorong Lamberthus Djitmau yang memberikan keterangan terpisah, seluruh warga yang rumahnya rusak akibat gempa 25 September 2015 akan di renovasi oleh pemerintah.

“Anggaran untuk renovasi rumah warga Kota Sorong yang rusak akibat gempa tersebut diberikan oleh Pemerintah Pusat,” ujar dia.

Ia menambahkan, Pemkot Sorong akan menurunkan tim untuk melakukan pendataan rumah Warga Kelurahan Klamana yang rusak akibat gempa agar di renovasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara