Ekspresi pelatih AC Milan Stefano Pioli saat mendampingi timnya menghadapi Juventus dalam laga lanjutan Liga Italia di Stadion Allianz, Torino, Italia, Minggu (19/9/2021) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/Massimo Pinca)

Jakarta, Aktual.com – Pelatih AC Milan Stefano Pioli mengakui Inter tampil lebih baik ketimbang timnya ketika dikalahkan 0-3 pada leg kedua semifinal Piala Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Selasa malam waktu setempat (Rabu dini hari WIB).

Dikutip dari football-italia, Rabu, Pioli mengatakan AC Milan ingin memenangi pertandingan namun pada akhirnya mereka gagal mencapai hal tersebut.

“Kami tentu saja menghadapi lawan yang kuat. Saya tidak berpikir penampilannya layak untuk skor 3-0, tetapi Inter mencetak gol di waktu yang tepat,” jelas Pioli.

Pioli menjelaskan, Inter mampu mencetak gol cepat pada pertandingan dan AC Milan memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan namun pada akhirnya mereka terjebak momen yang sulit.

Pelatih asal Italia itu lanjut menjelaskan, Inter bermain dengan kualitas yang lebih baik dan anak asuhnya kerap melakukan kesalahan yang berujung dengan kekalahan 0-3.

“Kami tidak kekurangan usaha, intensitas atau peluang, tapi itu bukan malam kami. Kami ingin mencapai Final, tetapi ini adalah kesempatan besar bagi tim untuk membuktikan diri mereka pada tugas dan memberikan segalanya ke dalam perlombaan Serie A, karena kami memiliki semua yang diperlukan untuk melangkah sejauh ini,” terang Pioli.

Pada pertandingan ini, AC Milan sempat mencetak gol pada menit 69 melalui upaya dari Ismael Bennacer namun pada akhirnya dianulir karena Pierre Kalulu berada dalam posisi offside.

Pioli menilai keputusan wasit dalam laga ini menganulir gol tersebut merupakan keputusan yang kurang tepat, terlebih tidak ada respon dari kiper Inter Samir Handanovic ketika hal itu terjadi.

“Katakan kepada saya seorang penjaga gawang yang tidak bereaksi setelah kebobolan jika seorang pemain Milan telah merusak pandangannya,” ungkap Pioli.

“Sebaliknya, dia tidak melakukan apa-apa, mereka hanya mengeluh tentang handsball yang bahkan tidak ada,” sambung dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Dede Eka Nurdiansyah