Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi khawatir akan terjadi krisis energi dan pangan menerpa Indonesia dalam persaingan global. Dia mengatakan bahwa sektor tersebut menjadi rebutan negara lain yang membutuhkan.

“Energi dan pangan akan menjadi rebutan, menjadi persaingan, kompetisi untuk direbutkan negara yang membutuhkan,” katanya pada saat menyaksikan penandatanganan kontrak kegiatan strategis tahun anggaran 2016 Kementerian ESDM di Jakarta (29/2).

Lebih lanjut, menurut Presiden Jokowi, dalam kurun waktu 20 hingga 30 tahun mendatang sektor pangan dan energi dunia semakin sulit sehingga sektor tersebut menjadi perebutan dan pesaingan global untuk memenuhi kebutuhan.

“Dua puluh, tiga puluh tahun ke depan kita dihadapkan pada persaingan, kompetisi perebutan sumber energi dan pangan,” tuturnya.

Namun dia bersyukur bahwa Indonesia mempunyai potensi dan sumberdaya yang cukup untuk menghadapi ancaman tersebut.

Untuk itu dia mengaku sangat fokus pada sektor energi dan pangan dalam hal menyediakan infrastruktur pembangunan.

“Alhamdulillah kita punya kekuatan dan potensi untuk itu. Sebab itu mulai sekarang kita harus buat strategi besar, ke depan bagaimana energi kita, pangan kita. Kenapa selalu saya sampaikan, fokus pada pangan dan energi. Menuju kesana infrastruktur dibangun,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan