“Saya sudah menyampaikan, di tahun 2003 di sini pernah ada ledakan bom, saat itu saya menjadi ketua timnya dan terungkap saat itu bahwa sistem keamanannya ternyata banyak sekali kelemahannya,” katanya.

Menurut dia, pelaku bom bisa masuk dari banyak pintu yang tidak dijaga, lalu antarlantai semua orang bisa bebas masuk sehingga sangat rentan terjadinya pelaku kejahatan.

Dia mengatakan parlemen sebagai simbol negara dan pusat legislatif maka perlu adanya pengamanan dengan lebih baik dan tertib di lingkungan sehingga benar-benar merasa nyaman.

“Tapi pengamanan ini jangan sampai mentutup jarak antara wakil rakyar dengan rakyatnya. Karena itu sejak saya menjadi Kapolda Metro Jaya, sudah diusulkan agar dibuat tempat khusus untuk demo yang disebut alun-alun demorkasi yang bisa menampung 10-20 ribu orang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid