Semarang, Aktual.co — Istri duta besar Indonesa untuk Pakistan meninggal dunia bersama tujuh orang korban lainnya dalam insiden kecelakaan helikopter yang jatuh ke sekolah di Pakistan Utara.
Juru bicara militer Jenderal Asim mengatakan, insiden itu menjadi pertanyaan besar, apakah helikopter di serang atau murni kecelakaan. Namun demikian, militer Pakistan meyakini masalah teknis yang menyebabkan helikopter Mi-17 itu jatuh.
Juru bicara Tehreek Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai TTP atau Taliban Pakistan Mohammed Khurrassani, menegaskan ini bukan murni kecelakaan. Anggota kelompok militan itu telah menembakan rudal terhadap pesawat tersebut.
Militan itu telah membuat rencana khusus untuk menargetkan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif selama kunjungan yang diantisipasi ke Pakistan Naltar Loire.
“Kami akan segera mengungkap ke seluruh dunia mengenai rudal bahu-peluncuran SAM-7 dan pelatihan,” katanya.
Mereka yang tewas termasuk adalah Duta Besar Norwegia Leif Larsen dan Dubes Filipina Domingo D. Lucenario Jr, serta para istri diplomat Indonesia dan Malaysia di negara Asia, dan dua pilot, menurut Departemen Pakistan Luar Negeri.
Dalam sebuah pernyataan dari departemen luar negeri Filipina, Lucenario 54 tahun, dikenang sebagai seorang duta besar yang telah memiliki karir dari Jerman, Hong Kong, Australia, Afghanistan dan Kenya, di mana wewenangnya termasuk 12 negara Afrika .
“Duta Lucenario adalah salah satu dari beberapa diplomat Filipina yang memiliki perbedaan langka diberikan oleh Presiden Filipina dengan tiga penghargaan presiden utama,” kata pejabat departemen anak dan isteri.
Departemen Luar Negeri menyampaikan simpati dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga Duta Lucenario yang saat ini berkabung. Insiden serupa juga menjadi rasa simpati dan bela sungkawa oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diidentifikasi merupakan istri mendiang diplomat untuk di Pakistan, Heri Listyawati Burhan Muhammad. “Semoga keluarganya diberi kekuatan,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu













