Delegasi itu akan melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi pemerintah setiap negara untuk “memudahkan penyelesaian politik antara pihak-pihak Afghanistan”.

Deplu AS mengatakan Khalilzad terus mengkoordinasikan upayanya dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Kepala Eksekutif Abdullah Abdullah serta pihak-pihak terkait lainnya di Afghanistan.

“Tujuan AS adalah untuk memajukan dialog di antara pihak-pihak di Afghanistan soal bagaimana mengakhiri konflik, serta mendorong mereka berkumpul di meja perundingan guna mencapai penyelesaian politik,” bunyi pernyataan itu.

Perang di Afghanistan merupakan intervensi militer Amerika paling lama di luar negeri.

Perang tersebut telah membuat Washington mengeluarkan hampir 1 triliun dolar AS (lebih dari Rp1,4 kuadriliun) serta menewaskan puluhan ribu orang.

Laporan bulan lalu, bahwa Presiden Donald Trump akan menarik ribuan tentara AS dari Afghanistan, telah memunculkan ketidakpastian di Kabul. Afghanistan bergantung pada Amerika Serikat serta negara-negara kuat lainnya untuk mendapat bantuan dan pelatihan militer.

Seorang nara sumber di Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa para pejabat AS telah bersikeras agar Taliban bertemu dengan para pejabat Afghanisan di Qatar. Sumber itu mengatakan “kedua pihak tidak setuju soal menyatakan gencatan senjata pada 2019.”

Artikel ini ditulis oleh: