Jakarta, Aktual.com – Pengamat politk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago (Ipang) mengatakan bahwa Presiden Jokowi tengah memainkan ‘politik belah bambu’ dalam menghadapi usulan program pembangunan daerah pemilihan (UP2DP) DPR.

“Politik belah bambu, menolak mentah-mentah dana aspirasi namun sudah menyiapkan alternatif berupa bantuan untuk parpol, sebagai pengganti dana aspirasi,” kata Ipang saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (26/6).

Dalam posisi ini, Jokowi punya itikad baik. Pada satu sisi presiden tahu kondisi ekonomi nasional sedang terpuruk, dan belum tepat menggelontorkan uang sebesar Rp11.2 triliun per tahun untuk dana aspirasi dewan tersebut.

“Namun pada saat yang sama Jokowi ingin menjadi sahabat baik DPR. Saya pikir itu ide jalan tengah atau kompromi politik menganti dana aspirasi dengan bantuan parpol,” sebut dia.

“Banyak pertimbangan saya kira presiden menolak dana aspirasi. Seperti yang banyak diperbincangkan mulai dari pemborosan APBN, rawan korupsi, pemerataan pembangunan yang akan terganggu,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang